Rabu, 03 September 2014
MAKANAN CETOT WARNA WARNI
Jajanan Tradisional
Munculnya berbagai makanan siap saji, restoran ala luar negeri, dan cafe2 bertemakan makanan modern semakin menenggelamkan eksistensi makanan tradisional jaman dulu. Saya yakin saat ini hanya sebagian kecil dari remaja dan anak muda jaman sekarang yang masih mengenal jajanan tradisional daerah masing-masing.
Nah kebetulan saya berasal dari Pekalongan dan berasal dari keluarga yang sangat mencintai jajanan tradisional, saya ingin sedikit menuliskan jajanan apa saja yang ada dan sering dinikmati oleh para pekalonganers yang tak hanya berasal dari pekalongan dan mungkin masih cukup familiar di telinga.
1. Srintil
Saya kurang tahu juga sebenarnya jajanan ini berasal dari daerah mana. Namun mungkin ini jajanan khas Jawa. Jawa identik dengan manis dan srintil adalah satu jajanan manis. Srintil merupakan salah satu jajan pasar yang cukup terkenal di kalangan para orang tua, mungkin agak asing untuk kaum muda saat ini. Srintil berasal dari tepung singkong yang dicampur dengan tepung srintil, berwarna coklat bening yang dihiasi butiran-butiran putih tepung srintil. Rasanya manis dan teksturnya kenyal. Biasanya srintil ini dibaluri kepala parut yang sudah dikukus untuk menambah rasa gurih. Tahun 1990an srintil banyak ditemui di penjual sarapan di pinggir jalan atau juga di penjual urap. Hanya dengan Rp 500 hingga Rp 1000 rupiah saja kita bisa menikmati jajanan yang satu ini. Saat ini srintil sudah jarang sekali ditemui. Hanya beberapa penjual pasar yang masih menyediakan jajanan manis kenyal ini.
2. Kapur
Nah jajanan yang satu ini merupakan salah satu jajanan favorit saya. Sama seperti srintil jajanan ini juga sudah sangat jarang bisa ditemui saat ini dan sangat sulit ditemukan keberadaannya. Kapur adalah salah satu jajanan yang berasal dari tepung ketan. Warnanya hijau aromanya wangi daun suji dan dibalut dengan daun pisang. Biasanya jajanan ini dimakan dengan baluran kelapa parut. Jika srintil rasanya manis, kapur adalah salah satu jajanan pasar yang rasanya gurih asin. Dengan harga yang sama seperti srintil, kita sudah bisa menikmati jajanan yang satu ini. Saat ini kapur masih bisa ditemui di penjual jajanan keliling di pagi hari, namun tidak sering.
3. Lupis
Lupis mungkin bukan jajanan yang asing bukan hanya di kalangan orang jawa, namun di semua kota bahkan di kota Jakarta. Lupis berasal dari beras ketan yang dibungkus dengan daun pisang dan dikukus, warnanya putih dan hijau dilapisan luar. Rasanya gurih dan sedikit manis. Lupis bisa ditemui dalam berbagai ukuran mulai dari 7cm hingga ukuran raksasa. Untuk di daerah Pekalongan, lupis banyak ditemui di bulan syawal tepatnya antara tanggal 4 hingga 8 Syawal. Daerah penghasil lupis terbanyak di Pekalongan adalah di daerah Krapyak. Lupis dapat diperoleh dengan harga yang bervariasi untuk yang berukuran 7cm bisa dinikmati hanya dengan Rp 1000,- sedangkan untuk ukuran sedang harganya lebih bervariasi mulai dari Rp3000,- hingga Rp7000,- di bulan Syawal. Selain ukuran sedang juga terdapat lupis ukuran raksasa. Biasanya lupis ini hanya dapat ditemui pada tanggal 7 Syawal. Lupis ini berukuran puluhan kilogram dan dimasak selama lebih dari 7 hari. Biasanya pada tanggal tersebut orang-orang datang untuk menyaksikan lupis ukuran raksasa ini bahkan ikut menyicipinya. Tradisi ini biasa disebut Syawalan dimana orang-orang daerah Krapyak juga menyediakan berbagai jenis makanan di rumahnya untuk pengunjung baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal. Makanan selain lupis yang biasa disajikan antara lain, rujak atau lotek sebutan untuk orang pekalongan dan mi usek sambel (kerupuk pasir plus sambel)
4. Gemblong
Ini satu-satunya jajanan tradisional yang masih mudah ditemukan saat ini. Gemblong terdiri dari beberapa campuran jajanan antara lain ketan putih, gemblong (ketan yang dihaluskan), dan klepon. Ketiga jajanan ini dijadikan satu kemudian diberi taburan santan kanil dan kelapa serundeng. Penjual jajanan yang satu ini sangatlah unik. Jajanan ini selalu dijual oleh sepasang suami istri yang berkeliling bersama sambil memanggul jualannya. Sang istri yang meracik jajanan dan sang suami yang akan membungkusnya dengan daun pisang. Hal seperti ini yang menjadi ciri khas dari pedagang gemblong. Saat ini gemblong dapat ditemui di pasar kaget yang selalu diadakan setiap hari di daerah yang berbeda-beda namun sudah tidak dengan konsep yang sama, yaitu tidak lagi menggunakan panggulan seperti dulu. Jajanan ini saat ini masih dapat dinikmati hanya dengan mengeluarkan uang Rp 1000,- hingga Rp 2000,-
5.Gablok
Namanya memang agak unik. Tapi jangan salah, makanan ini banyak lho penggemarnya. Gablok adalah ketan putih yang dikukus dicampur dengan kacang tolo dan dimakan dengan taburan kelapa parut yang telah dikukus. Jajanan ini biasa disantap sebagai sarapan bagi mereka pecinta jajanan tradisional. Saat ini Gablok juga masih bisa ditemui di beberapa tempat seperti di pasar kaget, namun tidak banyak. Jajanan ini masih bisa dinikmati dengan harga Rp 1000,- sampai Rp 2000,- . Rasanya yang gurih membuat jajanan ini cukup eksis dikalangan pecinta kuliner tradisional.
6. Cetot
Cetot memiliki bentuk dan rasa yang tidak jauh dari gemblong, hanya saja cetot lebih suka berkarir solo alias tidak dicampur dengan klepon dan ketan putih. cetot adalah ketan putih yang dihaluskan dan ditaburi santan dan kelapa serundeng. Sama dengan gablok, eksistensi masih ccukup baik saat ini dan bisa ditemui di beberapa pasar kaget. Harganya juga masih sama dengan jajanan pasar lainnya. Rasanya yang manis dan gurih membuat orang yang menikmatinya selalu ingin lagi dan lagi.
7. cining
Cining ini sangat jarang ditemui di kota Pekalongan. Jajanan ini lebih digemari oleh penduduk kabupaten di wiradesa. cining berasal dari tepung ketan dengan beraneka macam warna seperti putih, hijau, dan pink. Rasa cining yang gurih dan kenyal dengan taburan gula pasir dan kelapa parut membuat anak kecil banyak yang menggemari jajanan ini. Jajanan ini saat ini masih bisa dan banyak ditemui di Pasar Wiradesa. Untuk harganya saya kurang tahu karena jarang beli sendiri :p
8. Kroco
Ini bukan jenis jajanan manis dan tinggi kandungan karbohidrat seperti jajanan lain diatas. Ini salah satu jajanan yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Kroco merupakan makanan yang berasal dari keong tutut yang direbus bersama kelapa parut dengan berbagai bumbu dan rempah. Rasanya yang menarik membuat kroco banyak digemari oleh berbagai kalangan mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Saya salah satu penggemar setia kroco hingga saat ini. Kroco adalah salah satu makanan favorit saya sejak SD. Cara makannya menyenangkan yaitu dengan menggunakan tusuk gigi untuk mengeluarkan dagingnya hingga berbunyi zzlluuuurrrppppp.....Untuk harga makanan yang satu ini saya juga kurang tahu karena biasanya budhe saya menyediakan makanan ini saat kami berkunjung ke wiradesa langsung dari panci besar. Oiya, tidak dianjurkan untuk makan kroco dalam jumlah banyak karena bisa menyebabkan pusing. Cara memasak yang kurang bersih dan benar juga perlu diwaspadai. karena itu memasak kroco memerlukan keahlian yang cukup.
Tidak hanya jajanan diatas yang masih perlu diperhatikan. Mungkin itu hanya secuil yang saya ingat dan masih sering saya temui. Ditempat lain masih banyak terdapat berbagai jenis jajanan tradisional yang masih sangat layak untuk dinikmati dan butuh ditingkatkan eksistensinya. Jangan hanya tergiur dengan berbagai jenis makanan modern saat ini saja, tapi mari kita coba lestarikan kembali jajanan tradisional daerah kita masing-masing. Semboyan orang gizi "You are What You eat" tunjukan jatidiri kita dengan makanan yang kita makan. Kalau orang luar negeri saja banyak yang ingin mencicipi aneka kuliner Indonesia, kenapa kita juga tidak menikmati kuliner milik kita sendiri???
CETOT TRADISIONAL
Cara Membuat Cenil Tiga Warna Kenyal dan Legit
Rabu, 15 Mei 20130 comments
Cenil merupakan makanan kecil, cemilan, jajanan pasar tradisional yang terbuat dari tepung kanji yang teksturnya kenyal-kenyal gimana gitu. Dan jika membahas mengenai cenil ini pikiran langsung terbang kembali ke masa kecil dulu saat cenil menjadi pesanan wajib saat ibu ke pasar. Dulu karena sekolah dekat rumah jika sudah jam istirahat biasanya pulang dulu ke rumah dan menikmati makanan kecil ini yang di beli ibu di pasar. Setelah membuka bungkusnya yang biasanya menggunakan daun pisang yang disemat lidi, maka akan terlihat cenil dengan warna merah dan putih, dengan taburan gula pasir dan parutan kelapa. cara memakannya ala saya dulu adalah lidi yang dipakai untuk menyemat bungkus digunakan untuk menusuk cenil, lalu cicocolkan ke parutan kelapa dan gula agar menempel pada cenil baru kemudian di sikat sampai habis. Ada sensasi tersendiri dalam mengunyah cenil kenyal dan legitnya cenil itu yang bikin ketagihan.
Namun sekarang sudah sangat lama sekali tidak menikmati cenil yang ngangenin itu saat menuliskan resep ini jadi kangen kembali, masih ada ga ya yang jualan cenil di pasar dekat rumah. Dan kali ini untuk mengobati rasa kangen terhadap cemilan yang menggemaskan satu ini akan saya bagikan resep cenil yang special untuk anda semua. Sekiranya sudah sangat jarang yang melestarikan cenil siapa lagi kalau bukan kita yang meneruskan. Ok tanpa lama lagi silahkan anda simak resepnya di Cara Membuat Cenil Tiga Warna Kenyal dan Legit yang berikut ini.
Bahan-bahan :
- 500 gram tepung kanji
- 1/2 sendok teh garam
- 200 ml air daun pandan
- 1 tetes pewarna merah
- 1 tetes pewarna kuning
- 1 tetes pewarna hijau
- 1/4 sendok teh esens strawberry (sesuaikan selera)
- 1/4 sendok teh esens pandan (sesuaikan selera)
- 1/4 sendok teh esens durian (sesuaikan selera)
Bahan Taburan :
- 1/2 butir kelapa muda, diparut memanjang/sesuai selera
- 1/4 sendok teh garam
- 1 sdm gula pasir
Cara Membuat Cenil Tiga Warna Kenyal dan Legit :
- Campurkan tepung kanji bersama garam serta 100 ml air daun pandan, aduk-aduk hingga rata. Masaklah campuran tersebut hingga mendidih dan mengental, selanjutnya angkat. Masukkan sisa tepung kanji sedikit demi sedikit, aduk-aduk hingga kalis, dan diamlkan hingga adonan memjadi dingin.
- Bagilah adonan yang sudah dibuat tadi menjadi tiga bagian sama banyak, berilah masing-masing bagian adonan dengan pewarna makanan hijau, kuning dan merah. Uleni masing-masing adonan tersebut hingga kalis, lalu buatlah bentuk bulat-bulat dari masing-masing adonan.
- Masaklah 100 ml air daun pandan hingga mendidih, lalu masukkan bulatan bulatan adonan cenil yang sudah dibuat tadi, masaklah hingga adonan-adonan bulat cenil mengambang. Angkatlah cenil-cenil yang sudah mengambang dan tiriskan.
- Membuat bahan taburan : Kukuslah parutan kelapa, lalu angkat jika disa sudah cukup, lalu campurkanlah dengan garam. Selanjutnya cenil yang sudah tiris diguling-gulingkan kedalam campuran parutan kelapa yang sudah dikukus hingga merata. Sajikan Cenil dengan ditaburi menggunakan gula pasir.
Gampang sekali bukan cara membuatnya, sekalian anda belajar dan ikut melestarikan jajanan nusantara. Selamat mencoba dan berkreasi.
JAJANAN TRADISIONAL KRIPIK SINGKONG
KERIPIK SINGKONG PEDAS
Penilaian :

Ingin membuat snack untuk keluarga anda tercinta dirumah? Didalam resep ini terdapat cara untuk membuat snack yang biasa anda beli namun kini dapat anda buat sendiri dirumah. Anda tidak percaya, coba dan rasakan sendiri resep ini.
Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
6 kg singkong
15 liter air
150 ml air kapur sirih (2 sendok teh kapur sirih dilarutkan dengan150 ml air)
3 sendok makan garam
600 gram gula pasir
300 ml air asam (dari 35 gram asam jawa dan 300 ml air)
5 sendok teh garam
200 ml minyak untuk menumis
Bumbu Halus:
600 gram bawang merah
250 gram bawang putih
500 gram cabai merah
60 gram cabai rawit
3 sendok makan ketumbar
Cara Pengolahan :
- Iris tipis singkong menggunakan alat pengiris.
- Rendam irisan singkong dengan air, air kapur sirih, dan garam.
- Tiriskan singkong dan lap sampai kering.
- Goreng sampai renyah dan kering dalam minyak yang sudah dipanaskan. Angkat dan tiriskan.
- Panaskan minyak. Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan gula pasir, air asam, garam, dan air. Aduk sampai kental.
- Tambahkan singkong. Aduk sampai terbalut rata.
Untuk 3.600 gram (36 bungkus)
CETOT RUNTING
JAJANAN JAWA CENIL KLANTING (CETOT)
JAJANAN JAWA CENIL KLANTING (CETOT)
Sawo, 14 Oktober 2014
Jam 11 : 20 WIB.
Jajan pasar Cenil atau dikenal masyarakat jawa timur dengan nama CETOT adalah salah satu kue basah atau makanan ringan yang khas pribumi dari Indonesia. Makanan ini ada sejak nenek moyang kita pada waktu zaman Kerajaan jawa. Cenil atau Cetot dengan rasa manis dan berbentu lucu. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai Resep Cenil dengan variasi warna pelangi yang enak dan nikmat! Dengan rasa Cenilnya yang manis, teksturnya yang kenyal seperti jelly, dan ditambah dengan parutan kelapanya, membuat makanan ringan yang sudah ada sejak lama ini membuat lidah ingin terus digoyang olehnya. Cocok untuk disantap sebagai sarapan atau camilan sehari-hari. Sudah mulai tidak sabar ingin membuatnya? Yuk, segera kita olah dan racik resepnya sesuai dengan kreasi kita!
½ butir daging kelapa agak tua, parut memanjang.
1 sendok teh garam
1 sendok teh garam, untuk dicampurkan ke parutan kelapa
6 sendok makan gula pasir
8 lembar daun pandan, dipotong-potong
20 buah takir (wadah/mangkok) dari daun pisang (opsional)
275 ml air matang
400 gram tepung kanji
2000 ml atau 2 liter air, untuk merebus
Pewarna makanan warna hijau, kuning, dan merah
Cara Membuat dan Mengolah Resep Cenil
Pertama-tama, larutkan 50 gr tepung kanji dengan 60 ml air matang, diaduk, lalu sisihkan. Campur sisa air dengan garam lalu rebus di atas api sedang hingga mendidih. Masukkan larutan tepung kanji sambil diaduk-aduk hingga adonan Cenil mengental, lalu angkat.
Teruskan mengaduk adonan hingga mengental merata dan suhunya sudah agak dingin. Masukkan sisa tepung kanji ke dalam adonan tersebut, uleni hingga merata. Bagi adonan kue ke dalam 3 bagian. Berikan pewarna pada tiap bagian adonan tersebut dengan warna kuning, hijau, dan merah, kemudian aduk merata.
Ambil sekitar 1 sendok makan pada adonan masing-masing warna. Rekatkan hingga tercampur menjadi satu, kemudian gulung dengan bentuk memanjang sebesar jari kelingking. Potong-potong dengan ukuran sekitar 3 cm. Lakukan berulang kali hingga seluruh adonan telah habis.
Masukkan air dan daun pandan ke dalam panci, jerang atau taruh di atas api besar, rebus sampai mendidih, kecilkan api, lalu tutup panci. Rebus air hingga aroma dan sari pandan terserap oleh air. Buang daun pandan, lanjutkan merebus sampai air mendidih.
Masukkan adonan Cenil yang telah dipotong-potong ke dalam rebusan air daun pandan, masak sekitar 5 menit hingga adonan tersebut mengapung, lalu angkat. Guling-gulingkan ke dalam kelapa parut yang sudah dicampuri dengan garam.
Hidangkan dengan menggunakan takir atau wadah, kemudian berikan taburan gula pasir di atasnya.
Sawo, 14 Oktober 2014
Jam 11 : 20 WIB.
Jajan pasar Cenil atau dikenal masyarakat jawa timur dengan nama CETOT adalah salah satu kue basah atau makanan ringan yang khas pribumi dari Indonesia. Makanan ini ada sejak nenek moyang kita pada waktu zaman Kerajaan jawa. Cenil atau Cetot dengan rasa manis dan berbentu lucu. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai Resep Cenil dengan variasi warna pelangi yang enak dan nikmat! Dengan rasa Cenilnya yang manis, teksturnya yang kenyal seperti jelly, dan ditambah dengan parutan kelapanya, membuat makanan ringan yang sudah ada sejak lama ini membuat lidah ingin terus digoyang olehnya. Cocok untuk disantap sebagai sarapan atau camilan sehari-hari. Sudah mulai tidak sabar ingin membuatnya? Yuk, segera kita olah dan racik resepnya sesuai dengan kreasi kita!
½ butir daging kelapa agak tua, parut memanjang.
1 sendok teh garam
1 sendok teh garam, untuk dicampurkan ke parutan kelapa
6 sendok makan gula pasir
8 lembar daun pandan, dipotong-potong
20 buah takir (wadah/mangkok) dari daun pisang (opsional)
275 ml air matang
400 gram tepung kanji
2000 ml atau 2 liter air, untuk merebus
Pewarna makanan warna hijau, kuning, dan merah
Cara Membuat dan Mengolah Resep Cenil
Pertama-tama, larutkan 50 gr tepung kanji dengan 60 ml air matang, diaduk, lalu sisihkan. Campur sisa air dengan garam lalu rebus di atas api sedang hingga mendidih. Masukkan larutan tepung kanji sambil diaduk-aduk hingga adonan Cenil mengental, lalu angkat.
Teruskan mengaduk adonan hingga mengental merata dan suhunya sudah agak dingin. Masukkan sisa tepung kanji ke dalam adonan tersebut, uleni hingga merata. Bagi adonan kue ke dalam 3 bagian. Berikan pewarna pada tiap bagian adonan tersebut dengan warna kuning, hijau, dan merah, kemudian aduk merata.
Ambil sekitar 1 sendok makan pada adonan masing-masing warna. Rekatkan hingga tercampur menjadi satu, kemudian gulung dengan bentuk memanjang sebesar jari kelingking. Potong-potong dengan ukuran sekitar 3 cm. Lakukan berulang kali hingga seluruh adonan telah habis.
Masukkan air dan daun pandan ke dalam panci, jerang atau taruh di atas api besar, rebus sampai mendidih, kecilkan api, lalu tutup panci. Rebus air hingga aroma dan sari pandan terserap oleh air. Buang daun pandan, lanjutkan merebus sampai air mendidih.
Masukkan adonan Cenil yang telah dipotong-potong ke dalam rebusan air daun pandan, masak sekitar 5 menit hingga adonan tersebut mengapung, lalu angkat. Guling-gulingkan ke dalam kelapa parut yang sudah dicampuri dengan garam.
Hidangkan dengan menggunakan takir atau wadah, kemudian berikan taburan gula pasir di atasnya.
Langganan:
Komentar (Atom)





Tidak ada komentar: